![]() |
Happy Birthday ^^ |
Seharusnya kubisikkakan
kalimat itu walau lirih
Seharusnya kurangkai bunga
sebagai tanda kasih
Seharusnya kupanjatkan doa
untuk pengharapan
Seharusnya kunyalakan lilin
wujud perayaan
Seharusnya kulakukan itu
tatkala kau bangun
.......
***
“ Bukankah seharusnya hari ini kita
punya perayaan dan makan besar, Buk?” tanyaku pada wanita yang duduk di
sampingku saat ini.
“ Perayaan apa? Ibuk memasak tumis
kangkung sama dadar gulung tadi. Anggap saja itu makan besar. Kalau tidak mau
masak saja sendiri.”
“ Ah. Padahal aku sudah menantikannya.”
“ Menantikan apalagi? Kau ini memang
tidak pernah mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan. Masih banyak orang di luar
sana yang tidak bisa makan. Hidupmu ini sudah yang paling enak dibandingkan ibu
dulu.”
Itulah yang selalu ibuk katakan padaku
saat permintaan-permintaan aneh kuajukan. Pasti ia akan membuka memoar
kehidupannya dulu saat masih duduk di bangku sekolah. Menceritakan betapa
sulitnya menjalani hidup ini. Perlu perjuangan yang sangat besar untuk mencapai
titik puncak. Menurut penuturannya kala itu, sangat sulit mendapatkan waktu
untuk belajar. Membantu pekerjaan orangtua adalah yang paling pokok. Apabila
mereka melihat anaknya memegang buku, justru akan dimarahi. Namun berkat
kesungguhan hatinya, ibuk bisa membuktikan pada Si Mbah ia berhasil meraih
citanya untuk membanggakan orangtua. Dari lima bersaudara, ibuk adalah
satu-satunya yang menjadi pegawai negeri. Guru dengan pendidikan S-1, itulah
profesinya.
Tapi, sebenarnya bukan itu yang kumaksud
saat ini. Bukan, bukan itu. Mengapa ia tidak pernah ingat jika tidak
diingatkan? Aku tahu jika di keluarga kita memang tidak punya tradisi ini.
Setidaknya kau sendiri harus mengingat itu, Buk. Aku terlalu canggung
mengatakannya secara langsung. Akan menjadi sesuatu hal yang dirasa aneh jika
kuberikan kejutan untukmu.
“ Bukan masalah syukkur mensyukuri, Buk.
Perlukah kuambilkan kalender untuk tahu tanggal berapakah sekarang?” aku mulai
kesal.
“ Memangnya tanggal berapa?”
Aku hanya bisa mendesah menahan
kekesalan.
“ Oalah. Sekarang tanggal 29 Juni, ya?
Berarti hari ini aku ulang tahun. Jadi berapa ya umur Ibuk?”
“43.” Sahutku cepat tapi lirih seraya
pergi meninggalkannya.
***
.......
Seharusnya kuucapkan, SELAMAT ULANG TAHUN
29-06-12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar