Senin, 12 November 2012

Selamat Ulang Tahun



Happy Birthday ^^


Seharusnya kubisikkakan kalimat itu walau lirih
Seharusnya kurangkai bunga sebagai tanda kasih
Seharusnya kupanjatkan doa untuk pengharapan
Seharusnya kunyalakan lilin wujud perayaan
Seharusnya kulakukan itu tatkala kau bangun
.......
***
“ Bukankah seharusnya hari ini kita punya perayaan dan makan besar, Buk?” tanyaku pada wanita yang duduk di sampingku saat ini.
“ Perayaan apa? Ibuk memasak tumis kangkung sama dadar gulung tadi. Anggap saja itu makan besar. Kalau tidak mau masak saja sendiri.”
“ Ah. Padahal aku sudah menantikannya.”
“ Menantikan apalagi? Kau ini memang tidak pernah mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan. Masih banyak orang di luar sana yang tidak bisa makan. Hidupmu ini sudah yang paling enak dibandingkan ibu dulu.”
Itulah yang selalu ibuk katakan padaku saat permintaan-permintaan aneh kuajukan. Pasti ia akan membuka memoar kehidupannya dulu saat masih duduk di bangku sekolah. Menceritakan betapa sulitnya menjalani hidup ini. Perlu perjuangan yang sangat besar untuk mencapai titik puncak. Menurut penuturannya kala itu, sangat sulit mendapatkan waktu untuk belajar. Membantu pekerjaan orangtua adalah yang paling pokok. Apabila mereka melihat anaknya memegang buku, justru akan dimarahi. Namun berkat kesungguhan hatinya, ibuk bisa membuktikan pada Si Mbah ia berhasil meraih citanya untuk membanggakan orangtua. Dari lima bersaudara, ibuk adalah satu-satunya yang menjadi pegawai negeri. Guru dengan pendidikan S-1, itulah profesinya.
Tapi, sebenarnya bukan itu yang kumaksud saat ini. Bukan, bukan itu. Mengapa ia tidak pernah ingat jika tidak diingatkan? Aku tahu jika di keluarga kita memang tidak punya tradisi ini. Setidaknya kau sendiri harus mengingat itu, Buk. Aku terlalu canggung mengatakannya secara langsung. Akan menjadi sesuatu hal yang dirasa aneh jika kuberikan kejutan untukmu.
“ Bukan masalah syukkur mensyukuri, Buk. Perlukah kuambilkan kalender untuk tahu tanggal berapakah sekarang?” aku mulai kesal.
“ Memangnya tanggal berapa?”
Aku hanya bisa mendesah menahan kekesalan.
“ Oalah. Sekarang tanggal 29 Juni, ya? Berarti hari ini aku ulang tahun. Jadi berapa ya umur Ibuk?”
“43.” Sahutku cepat tapi lirih seraya pergi meninggalkannya.
***
.......
Seharusnya kuucapkan, SELAMAT ULANG TAHUN

29-06-12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar