Senin, 24 Desember 2012

Aku Tak Tahu

What Should I do?














Aku tak tahu kenapa
Kenapa aku tak tahu?
Aku pun tak tahu

Tapi....
Aku tahu jika aku lebih dari kamu
Kenapa aku tahu?
Karena aku tahu kenapa

Lalu....
Saat aku tahu kenapa
Kenapa aku tak segera lakukan itu?
Lakukan yang aku tahu itu kau lakukan
Yang membuat aku menjadi kembali tak tahu
Yang membuat aku tak tahu seharusnya aku bisa lebih dari kamu

Kapan Kau Rangkul Senja?

Sang waktu berseringai padaku tatkala petang mulai disambut senja
Katanya senja perlu kuikat untuk dapat merangkulnya sempurna
Katanya aku harus menghunus parang berkilat untuk dapat memainkannya penuh rasa
Menodongkan pada senja bersama gerak gemulai dalam alibi menggema
Senja perlu kuikat untuk tetap bertahan dalam masanya
Senja perlu kupasung untuk tetap terduduk dalam persinggahannya
Senja perlu kurangkul untuk tetap mendapatkan kehangatannya
Senja yang hadirnya selalu membuat bahagia tanpa noda
Senja yang singgahnya selalu ciptakan hening penuh tanda tanya

Mungkinkah miliki senja meski takkan sepenuhnya?
Haruskah sekarang menjerat senja dalam kepiluannya?

Tak ingin sia-siakan senja seperti sedia kala
Tak ingin lepaskan senja pada dia yang tak nyata
Tak ingin biarkan senja uapkan rasa menjadi semakin sirna
Tak ingin relakan senja hapus sendiri luka yang telah aniaya

Tuhan!
Inikah saatnya?
Tak adakah nanti, besok, atau mungkin lusa?
Aku tak mau senja membangun tembok sebesar raksasa
Aku tak mau senja mengikis kenangan yang mengakar setia

Tuhan!
Inikah waktunya?
Tak adakah nanti, besok, atau mungkin lusa?
Aku hanya inginkan dia
Aku hanya inginkan SENJA!

Only You!

Love You : )

















No one can give patience like You
No one can give fortitude like You
No one can give strength like You
No one can give sanctity like You
No one can give calm like You
No one can give entertain like You
No one can give attention like You
No one can give care like You
No one can give happy like You
No one can give a surprise like You
No one can give exams like You
No one can give a sign like You
No one can give ordeal like You
No one can give miracles like You
No one can give clues like You
No one can give love like You
Only You that can give it all for me, GOD!

Selasa, 18 Desember 2012

Yang Penting Hepi ^^



Happy
Ketika mereka sibuk merajut benang-benang asmara menjadi menjadi sebuah rajutan absurb bernama cinta, 
aku sibuk mengumpulkan segenggam kebahagiaan yang ditawarkan dunia
Saat mereka telah mendapatkan cinta dan sedang menikmati cinta, 
aku masih setia mengais sebulir kebahagiaan di antara cinta mereka
Setelah mereka bosan dengan kenikmatan cinta yang kini menjadi begitu klise
aku semakin senang memungut sisa-sisa kebahagiaan yang sering tak utuh
Tatkala pondasi kebencian perlahan mulai mereka bangun untuk mewujudkan perpecahan, 
aku mencoba menyusun sekeranjang mozaik kabahagiaan pada papan usang berukirkan “life”
Tiba saat mereka merusak heningnya malam dengan air mata akibat lelakunya sendiri, 
aku berhasil mendapatkan susunan kebahagiaan yang siap untuk kukembalikan pada dunia
Sekarang pada titik terakhir ketika mereka lelah dengan segala carut-marut dunia, lelah dengan semua ilusi tentang cinta, 
aku disini membawa milyaran kebahagiaan yang ingin kulempar untuk mereka
AKU!
Ingin hidup bersama mereka dengan bahagia
Ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka dan dengan diriku sendiri.


Inspirasi dari Yok Koeswoyo 

Poelang Kampoeng bersama LB Band 
Jatirogo, 16-12-2012

Sabtu, 01 Desember 2012

Koes Plus - Andaikan Kau Datang

Terlalu indah dilupakan
Terlalu sedih dikenangkan
Setelah aku jauh berjalan
Dan kau ku tinggalkan

Betapa hatiku bersedih
Mengenang kasih dan sayangmu
Setulus pesanmu kepadaku
Engkau kan menunggu

Andaikan kau datang kembali
Jawaban apa yang kan ku beri
Adakah cara yang kau temui
Untuk kita kembali lagi

Bersinarlah bulan purnama
Seindah serta tulus cintanya
Bersinarlah terus sampai nanti
Lagu ini...ku...akhiri

Pesan Dalam Botol



Dari hati :)

“Sendirian tak mesti kesepian” 

Ini memang salahku. Ini kebodohanku. Ini karna ketidakpekaanku terhadapmu. Ini pertanda aku tak memahamimu.  Ini sebab yang telah membuatku berpikir ulang. Ini alasan yang menyadarkanku dari tidur panjang. Inilah yang mendorong batinku untuk menulis pesan ini. Pesan dari hati–UNTUKMU! Tak akan ada pesan ini jika tak ada dia yang menyadarkanku. Dia, yang sekejap membuka mata hatiku akan dirimu. Aku tak ingin menulis frasa-frasa indah penuh duka kali ini. Aku juga tak berniat mengucap pepatah-pepatah yang tak pasti bijak.
                                                               
Aku.

Aku tak mau menyesal untuk yang kedua kalinya. Aku tahu semuanya telah berubah. Semua telah berubah, begitu juga aku, begitu juga kamu, begitu juga kita. Waktu telah mampu menghapuskan segala yang tak berbeda di antara kita menjadi begitu berbeda. Kita yang mulanya berjanji akan setia menjadi tempat sampah dan sampah, berubah menjadi sampah sejati yang butuh tempat pembuangan pribadi.

Semestaku hampa saat hilangnya dirimu. Saat kau telah menemukan tempat pembuangan pribadi. Aku bagai berjalan di lorong-lorong gelap yang menunggu rengkuhan jemari lentikmu untuk menunjukkan cahaya terang. Aku selalu mengharapkan datangmu. Ulahmu yang melupakanku dengan sesederhana ini membuat memoar tentang kita berkejaran. Tak ada yang mau berhenti tayang. Malam-malamku sepi tanpa hadirnya sajak-sajak pilumu. Sajak-sajak yang sering membangun mimpiku. Kini, aku, sendiri harus membangun mimpi dan tiada henti memikirkan semua tentangmu.

Salahkah jika aku menginginkanmu?