![]() |
Kuucapkan terimakasih |
Ternyata tak seperti asumsiku. Kau tak lupa pada temanmu yang satu ini rupanya. Terimakasih atas ucapan selamat ulang tahunnya. Meskipun terlambat dan ada keraguan dari dirimu akan tanggal lahirku, antara 15 atau 18 Oktober, aku merasa beruntung pernah mengenalmu. Aku mengira kau tak mengingatnya.
Kamu bilang rambutku seperti cemara, hidungku terlampau kurang, warnaku gelap gulita, dan lain-lainnya, tapi perlu kamu ingat kita pernah bertamasya berdua. Motor Yamaha Vega R adalah saksinya. Tahu saat petang tiba, kita malah berputar-putar mengelilingi kawasan Terongan yang tak kuketahui sama sekali. Kamu tahu bagaimamna perasaanku saat itu? Semua ayat Al-Qur'an yang kubisa, kubaca sepanjang perjalanan. Berharap segera tahu kemanakah jalan yang harus kita lalui. Beruntung, bahan bakar motormu sudah kau penuhi sebelum berangkat. Bagaimana jika tidak? Mungkin kita tidak bisa pulang ke rumah. Ya, itu hanya segelintir kenangan yang cukup menarik bersamamu, bung!
Aku terkesan dengan caramu menyampaikan ucapan selamat ulang tahun padaku. Kamu pinjamkan buku tulisan-tulisanmu dan kamu suruh aku mencari sendiri tulisan untukku. Tak butuh waktu lama untuk menemukannya. Dengan julukan-julukan masa SMP kau panggil aku. Ternyata kamu adalah salah satu dari penggemarku. Entah apa kalimat yang kau tulis, aku lupa, yang jelas kamu bilang aku serba bisa. Terimakasih atas pujiaannya.
Ngomong-ngomong, kenapa kamu sebut aku MISS E? Miss Environment lebih tepatnya. Seperti itukah aku menurutmu? Mungkinkah putri lingkungan, atau yang lain? Aku butuh penjelasan.
Yang ingin kusampaikan padamu, kamu tak perlu meminta maaf karena tak menuruti permintaanku untuk menulis tentangku. Aku tak begitu berharap akan hal itu. Beberapa tulisanmu sudah ada yang mencantumkan namaku, itu membuatku bahagia. Jangan minta maaf lagi. Aku tak terlalu suka dengan kata maaf sekarang.
Kita memang ditakdirkan dengan jalan berbeda, tapi kita harus tetap merajut kebersamaan untuk selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar